Cinta Abadi
Angin berdebar, jantung berdetak kencang
Ketika tangan terulur, menyebut namamu
Nama abadi yang terukir di ujung lidah
Pertemuan pertama yang tidak terduga
Tak ada hari tanpa gelak tawamu yang renyah
Dan wajah penuh pesona yang membelenggu
Kubuang semua pikat asmara penggoda berharta
Tertutup sudah dengan memori indah bersamamu
Setelah mengecup keningku, kau berbisik I love you
Waktu tenggelam bersama bayangmu pergi
Diangkasa raya sinar bulan temaram
Ditengah ramai sepi menyiksa diri
Embun serasa enggan menahan air mata
Sejak surat surat dan photo tidak berbalas
Kecewa, sukacitaku terkikis tanpa jawab
Kucoba membencimu tetapi hatiku makin terluka
Ketika itu dia datang membawa obat duka
Luka yang kau toreh karena mencintaimu
Dia membawaku ke Nirwana, Pulau Dewata
Mengobati amarah dan luka dengan cinta tulus
Memberiku berlian buah buah cinta
Berdosakah daku menyanyikan bait bait rindu
Ingin berjumpa sekedar bertegur sapa
Setelah aku menimang dua berlian
Tanganku gatal ingin menelpon dengar tawanya
Tapi kuragu, mungkin kini dia sudah bahagia
Kini langkah kita berbelok kearah yang berbeda
Biarlah kutuliskan perihnya cinta suci abadi
Dalam halaman utama Buku Biography
Kini luka itu sudah sembuh sempurna
Hatiku rela dia mendampingimu
Berdoa agar kau segera menjadi Ayah
Semoga hati faham, mencintai tidak mesti memiliki
sumber
0 Responses to “Cinta Abadi”
Posting Komentar
tinggalkan keritik dan saran anda,,,,,, salam sahabat...